Kisah bullying yang menyebabkan bulimia

cara menurunkan berat badan
Katie oliver yang kini berumur 28 tahun mengidap bulimia karena berawal dari bullying. Pada saat ia berumur 16 th pada awalnya ia mengalami gangguan kesehatan anoreksia yang mengerang menjadi bulimia. Sampai pada hasilnya bobot Katie cuma 24 kg. Kala itulah, Katie mengalami gangguan kesehatan penyakit jantung serta semua organnya perlahan mengalami penurunan fungsi satu per satu. Namun di bertekada bahwa ia tidak akan wafat di umur belia, maka dari itu, ingin tidak ingin Katie serta mengusahakan melawan bulimianya diwaktu ia berumur 18 thn. Namun ia beruntung, sejak diwaktu itu, dengan pertolongan ahli gizi serta psikolog, Katie sejak dari itu mulai sanggup bersahabat degan makanan sampai waktu ini dia berumur 28 tahun. Kisah lama ia alami saat berumur 12 tahun, yakni kedua orang tua nya bercerai. Sekian Banyak tahun seterusnya ibu nya menikah lagi serta mereka yang tentunya dengan katie pindah ke Kentucky. Nah mulai dari situlah katie merasa frustasi dikarenakan merasa seseorang diri. Belum lagi bullying yang kerap ia terima di sekolah terkait dengan keadaan fisiknya. Sebenarnya, Katie telah tidak jarang diejek oleh kawan-kawan di sekolahnya soal tubuhnya yang dianggap gemuk sejak berumur 7 th. Tiap-tiap memanfaatkan celana pendek, dikatakan paha Katie sangat lah besar. Belum lagi kalau memakai kaos, cemoohan bahwa perut Katie dipenuhi dengan lemak serta tidak jarang dia temukan dari teman-temannya. Sampai waktu Katie berumur 15 tahun, dirinya memutuskan berdiet untuk menurunkan berat badan.

Kisah bullying ~ Sehingga mulai dari itu tiap-tiap ada peluang, Katie dapat membeli pil diet serta bahkan ia melewatkan jam makan. Dan alhasil bobotnya menurun drastis dari 60 kg jadi 24 kg. Dikala itulah tidak dengan disadari tradisi diet Katie telah beralih jadi anoreksia yang ternyata setelah itu berlanjut jadi bulimia. Menonton kondisi putrinya yang tentunya teramat kurus, sang ibu mencoba mengantar Katie ke klinik kesehatan mental tetapi gagal, Katie tetap masihlah anti kepada makanan. Hanya minum satu gelas air putih saja telah menciptakan ia sakit. Sebab lapisan perutnya amat slim, dan tak ada nutrisi yang masuk, ia berulang kali pingsan di sekolah. Ia serta tidak jarang mengalami masalah dengan lambung. Dokter pernah memperingatkannya dapat wafat seandainya tidak cepat mengubah tradisi atau pola hidup yang ia jalani, sehingga mulai dari saat itu Katie menjadi lebih peduli terhadap diri sendiri. Menginjak umur 18 th, Katie tiba-tiba pingsan di sekolah dan serta-merta diboyong ke Rumah sakit. Dokter mengemukakan bahwa Katie mengalami tidak sukses jantung. Fungsi sekian banyak organ tubuhnya pula sejak saat itu mulai menurun. Mengetahui kondisi putrinya seperti itu, sontak ibu Katie juga menangis. Diwaktu itulah, Katie bertekad untuk mengatasi kesukaran makannya. Karena ia juga merasa teramat bersalah kepada ibunya. Hasilnya bersama pertolongan ahli gizi, ia perlahan mulai dapat makan. Dan akhirnya ia bisa hidup normal lagi.

Dan sekarang, di Staffordshire Katie berniat mendirikan populasi untuk mempermudah beberapa orang yang mengalami ganjalan makan. Katie mengemukakan dia tidak mau orang lain mengalami apa yang dia rasakan merupakan dikala mengalami kesukaran makan, keadaan itu dapat disimpan sendiri sampai tak ada upaya buat mencari pertolongan. Semoga artikel ini dapat menginspirasi banyak orang, amin.

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com